MAKALAH
MANAJEMEN HUMAS DAN LAYANAN PUBLIK
“Manajemen Humas Pada Pendidikan”
Disusun
oleh :
Febriantoro
Wahyu S (1510631120028)
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Manajemen Humas pada Pendidikan”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan disusun
untuk memenuhi memenuhi salah tugas mata kuliah Manajemen Humas dan Layanan
Public.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
cikarang,
21 april 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.
Tujuan
Penulisan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Manajemen Humas.............................................................................. 3
1.2. Fungsi Manajemen Humas ................................................................................... 4
1.3. Peran Manajemen Humas dalam Pendidikan........................................................ 6
1.4. Tugas dan Kewajiban utama Humas..................................................................... 8
1.5. Jenis Kegiatan Humas dalam Pendidikan............................................................. 10
1.6. Teknik Manajemen Humas dalam Lembaga Pendidikan...................................... 11
1.7. Program Kerja Humas dalam Lembaga pendidikan.............................................. 12
1.8. Bentuk Hubungan Masyarakat dengan Sekolah................................................... 13
1.9. Hubungan SIM dengan Humas dalam pendidikan............................................... 15
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................................ 18
B.
Saran...................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia pada dasarnya merupakan
makhluk individu dan juga makhluk sosial.Manusia pada suatu saat dapat atau
bahkan ingin hidup menyendiri. Namun hal itu tidak dalam waktu yang lama.Selain
karena manusia merupakan makhluk sosial, manusia juga memiliki rasa untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Manusia mendapatkan ilmu,
pengetahuan, kesehatan, rasa aman, rasa nyaman, dan rasa bahagia
didapatkan dari hubungan atau komunikasi dan interaksi dengan sesama. Kebutuhan
dalam kehidupan sangat mendorong manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan sesamanya. Setelah kebutuhan yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri
tercukupi, manusia senantiasa akan mencari kebutuhan lainnya diluar
kemampuannya dengan membutuhkan orang lain. Sangat sulit dibayangkan apabila
kita hidup tanpa adanya interaksi dengan sesama, sehingga untuk mencari
pertolongan disaat kita susah terasa sangat sulit. Dengan adanya hubungan dan
komunikasi dengan sesama tentunya sangat memudahkan manusia untuk menolong atau
memberikan bantuan.
Maka dari itu, Sejalan dengan
perkembangan kehidupan manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bebagai bidang kehidupan mengalami kemajuan yang demikian cepat pula.
Tidak terkecuali kemajuan dibidang pendidikan yang telah memunculkan konsep-konsep dan strategi baru. Dengan kemajuan pendidikan yang begitu
cepat ini maka akan menimbulkan persaingan dari masing-masing lembaga
pendidikan untuk dapat memikat perhatian publik pada sekolahnya. Dalam hal ini
managemen humas sangat diperlukan di sekolah-sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud Manajemen Humas?
2.
Apa fungsi,
peran dan tugas Manajemen Humas dalam Pendidikan?
3.
Apa saja teknik
Manajemen Humas dalam Pendidikan?
4.
Bagaimana
Program Kerja Humas dalam Pendidikan?
5.
Bagaimana
Hubungan Sumber Informasi Manajemen dengan Humas?
C.
Tujuan
Penulisan
Dalam penyusuan makalah ini, bertujuan untuk :
1.
Untuk
mengetahui peran manajemen humas dalam pendidikan
2.
Untuk
mengetahui sejauh mana hubungan masyarakat dengan lembaga pendidikan.
3.
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Humas dan Layanan Public.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.
Pengertian
Manajemen Hubungan Masyarakat
Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang
menyangkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh
pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana
lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama. Humas
pendidikan pada umumnya disebut juga komunikasi pendidikan.Disini tentu saja
pengertian ini berbeda.Humas pendidikan menekankan hubungan, sedangkan
komunikasi lebih menekankan kepada bentuk hubungan penyampaian informasi. Namun
demikian dalam pembahasan ini boleh diartikan sama sekedar untuk memudahkan
pembatasan permasalahan.
Menurut Griswold (1966), humas merupakan fungsi managemen yang diadakan
untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan
prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum, menjalankan
suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakat.
Istilah hubungan
masyarakat (humas) ini dikemukakan pertama kali oleh presiden Amerika Serikat
ialah Thomas Jefferson tahun 1807. Akan tetapi apa yang dimaksudkan pada waktu
itu dengan istilah public relations adalah dihubugan dengan Foreign
Relations. Sehubungan dengan itu Grisworld menuturkan:
Humas merupakan fungsi
manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik,
menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan
dukungan masyarakat.Edward L. Bernays mengatakan bahwa hubungan masyarakat mempunyai
tiga pengertian, yaitu :
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat
b. Membujuk masyarakat untuk mengubah sikap dan tindakannya.
c. Mengusahakan untuk mengintegrasikan sikap dan tindakan perusahaan dengan
masyarakat dan sebaliknya, masyarakat dengan perusahaan.
Hingga saat ini pengertian humas belum ada keseragaman pendapat dari para
ahli, karenanya agar lebih jelas pengertian tentang humas ini, mengemukakan
beberapa pendapat sebagai berikut:
1. Menurut Glennand Denny Griswold
Humas merupakan fungsi
manajemen yang diadakan untuk menilai dan menilai dan menyimpulkan sikap-sikap
publik, menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum,
menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.
2. Menurut Oemi Abdurrachman M.A
Humas ialah kegiatan
untuk menanamkan dan memperoleh pengertian kepercayaan, penghargaan dari publik
sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.
3. Menurut Drs. Bonar
Menjalankan hubungan
masyarakat usahanya untuk mencapai hubungan yang harmonis antara sesuatu badan
organisasi dengan masyarakat sekelilingnnya.
4. Menurut Ibnoe Syamsi
Menyatakan bahwa humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan
hubungan harmonis dengan masyarakat agar mereka sadar dan sukarela
mendukungannya.
Jadi, adapun pengertian
manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian yang secara serius
dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga
yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus
dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006). Harus
dipersiapkan sedemikian serupa cara menyampaikan dan menginformasikan hal baru
kepada masyarakat sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat dijangkau. Kerja
sama antara berbagai lapisan masyarakat ini diasumsikan akan meminimalisir
kendala yang mungkin akan timbul sehubungan dengan ditetapkannya suatu
kebijakan dari pemerintah
1.2.
Fungsi
Manajemen Humas
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah
kegunaan humas dalamtujuan organisasi/lembaga. Beberapa fungsi humas menurut
pakar HumasInternasional Cutlip & Centre and Canfield berdasarkan
ciri khas kegiatanhumas dalam Rosady Ruslan (2005:19) sebagai berikut:
a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai
tujuanbersama melalui fungsi melekat pada manajemenlembaga/organisasi.
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi
denganpubliknya yang merupakan khalayak sasaran.
c. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan
opini,persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan organisasi
yangdiwakilinya atau sebaliknya.
d. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbangan
saran.
e. kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan manfaat
bersama.
f. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan
mengatur arusinformasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke
publiknyaatau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belahpihak.
Menurut Edward L. Bernays dalam Rosady Ruslan
(2005:18) ada tiga fungsi utama humas, yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
secaralangsung.
c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
suatuorganisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atausebaliknya.
Adapun penjelasan fungsi humas di atas
adalah sebagai berikut:Pertama, memberikan penerangan kepada masyarakat, yaitu
praktisihumas memberikan informasi-informasi yang ada dalam organisasi
tersebutkepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
memahamikondisi yang ada dalam organisasi tersebut.
Kedua, melakukan persuasi untuk mengubah
sikap dan perbuatansecara langsung, yaitu humas mendekati dan mempengaruhi
pendapat yangberkembang di masyarakat tentang isu yang berkembang pada
suatuorganisasi, sehingga pandangan dan sikap masyarakat tentang hal itu
dapatberupah ke arah yang lebih positif.
Ketiga, berupaya untuk mengintegrasikan
sikap dan perbuatan suatuorganisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya,yaitu praktisi humas harus mampu menyamakan atau
menyeimbangkan sikapyang harus dilakukan organisasi terhadap masyarakat, begitu
pula sebaliknyahumas harus mampu juga menyeimbangkan sikap masyarakat
terhadaporganisasi.Sehingga hubungan yang harmonis antara organisasi denganmasyarakat
dapat tercapai.
Sedangkan menurut Zulkarnain Nasution
(2006:28) fungsi humaspada lembaga pendidikan sebagai berikut:
·
Mampu
sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secaralangsung (komunikasi tatap
muka) dan tidak langsung (melaluimedia/pers) kepada pimpinan lembaga publik
intern (dosen/guru, karyawan dan mahasiswa/siswa).
·
Mendukung
dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitandengan mempublikasi lembaga
pendidikan. Dalam hal ini humasbertindak sebagai pengelola informasi kepada
publik intern danpublik ekstern, seperti: menyampaikan informasi kepada pers
danpromosi.
·
Menciptakan
suatu citra yang positif terhadap lembagapendidikannya.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa fungsi humas dilembaga pendidikan adalah menumbuh dan mengembangkan
hubungan yangharmonis melalui komunikasi dengan menggunakan media antara
sekolahdengan publiknya, baik intern (dosen/guru, karyawan, mahasiswa/siswa)maupun
ekstern (orang tua mahasiswa/orang tua siswa, masyarakat, instansilain)
dalam rangka mempublikasikan kegiatan humas di lembaga pendidikansehingga
menciptakan suatu opini, citra dan reputasi yang positif terhadaplembaga
pendidikan tersebut serta fungsi humas pada lembaga pendidikan kedepan dituntut
selalu profesional dalam mengelola informasi sehinggaterwujudnya citra positif
pada lembaga, sebab itu peran komunikasi sangatlahpenting.
1.3. Peran Manajemen Humas dalam Pendidikan
Peranan humas yang dikembangkan oleh Glen
M. Broom dan G.D.Smith dalam buku Manajemen Isu oleh Prayudi (2008:18)
dapat dibedakanmenjadi dua yakni:
a. Peran Teknisi Komunikasi (Communication Technician
Role)
Praktisi humas memiliki keahlian di bidang komunikasi
danjurnalistik-menulis, pengeditan, produksi audio visual, grafis danproduksi
pesan yang dibutuhkan untuk melaksanakan programhumas. Praktisi humas tidak
terlibat dalam pembuatan keputusanorganisasi. Praktisi humas yang menjalankan
peran ini biasanyamemegang peranan penting dalam organisasi yang
mengutamakanmodel humas informasi publik atau keagenan pers dimana humasmembuat
release kepada media mengenai organisasi.
b. Peran Manajer Komunikasi (Communication Manager
Role)
Praktisi humas secara sistematis merencanakan dan
mengaturprogram humas sebagai organisasi, memberi masukan padamanajemen
perusahaan dan membuat kebijaksanaan humas dansecara teratur mengadakan
penelitian atau mengevaluasi kerjamereka.Pihak manajemen memberikan wewenang
bagi praktisihumas untuk mengelola sendiri kegiatannya.
Peranan humas menurut Dozier &
Broom dalam Rosady Ruslan, dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a.
Penasehat
Ahli (Expert Prescriber)
Praktisi humas yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggiuntuk dapat membantu mencarikan solusi yang tepat atas
masalahhubungan dengan publik (public relationship) yang sedang atau
akandihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.
b.
Fasilitator
Komunikasi (Communication Fasilitator)
Praktisi humas harus dapat berperan
sebagai komunikator ataumediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
mendengarapa yang menjadi harapan serta keinginan publiknya dan
sebaliknya,sehingga dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,
menghargai,mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
c.
Fasilitator
Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving ProcessFasilitator)
Peran humas adalah untuk membantu pimpinan
perusahaan baiksebagai penasehat (adviser) hingga dalam proses
pengambilankeputusan/tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan yang
terjadisecara rasional dan profesional.
d.
Teknisi
Komunikasi (Communications Technician)
Peranan ini menjadikan humas sebagai journalist
in resident yanghanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau biasa
dikenaldengan methode of communication in organization.
Sedangkan
peran humas di lembaga pendidikan menurut Zulkarnain Nasution, sebagai berikut:
a.
Membina
hubungan harmonis kepada publik internal (dalamlingkungan lembaga pendidikan,
seperti: dosen/guru, tenagaadministrasi dan siswa) dan hubungan kepada publik
eksternal (diluar lembaga pendidikan, seperti orang tua siswa dan di luar
lembagapendidikan).
b.
Membina
komunikasi dua arah kepada publik internal (dosen/guru,karyawan dan mahasiswa/siswa)
dan publik eksternal (lembagaluar/instansi, masyarakat dan media massa) dengan
menyebarkanpesan, informasi dan publikasi hasil penelitian dan
berbagaikebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan.
c.
Mengidentifikasi
dan menganalisis suatu opini atau berbagaipersoalan, baik yang ada di lembaga
pendidikan maupun yang ada dimasyarakat.
d.
Berkemampuan
mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yangterdapat di dalam masyarakat.
e.
Bersikap
terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakanpimpinan dengan baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa peranan humas dilembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
a.
Humas di
lembaga pendidikan berperan mengidentifikasi danmenganalisis opini yang
berkembang baik di dalam lembagapendidikan maupun di masyarakat.
b.
Humas di
lembaga pendidikan berperan sebagai penghubungkomunikasi antara pihak
sekolah/lembaga pendidikan denganmasyarakat/publik.
c.
Humas di
lembaga pendidikan berperan membina hubungan yangharmonis antara publik intern,
publik ekstern dengan media masasehingga dapat menciptakan dan membangun
citra dan reputasi yang positif.
1.4. Tugas dan Kewajiban Utama Humas
Tugas dan kewajiban utama humas adalah sebagai berikut:
1.
Menyampaikan pesan atau
informasi dari sekolah lisan, tertulis, atau visual kepada publiknya, sehingga
masyarakat memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi sekolah,
tugas dan kegiatannya.
2.
Melakukan studi dan
anilisis atau reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah
tindakan sekolah, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi
sekolah.
3.
Menyampaikan
fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam
memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan publik.
Kegiatan humas di
sekolah/madrasah tidak hanya menginformasikan fakta-fakta tertentu dari
sekolah/madrasah, melainkan juga harus mengemukakan beberapa hal berikut:
a. Melaporkan tentang pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan Islam.
b. Membantu kepala sekolah /madrasah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan
dan kerjasama.
c. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
Strategi perlibatan
masyarakat dalam kegiatan pendidikan secara garis besar dibagi menjadi dua,
yaitu :
·
keterlibatan secara
individual, seperti membuka kesempatan dan konsutasi seluas-luasnya bagi orang
tua peserta didik untuk datang ke sekolah.
·
Keterlibatan secara
organisatoris terdiri melalui komite sekolah, organisasi alumni, dunia
usaha/dunia kerja, dan melalui hubungan dengan instansi lain.
Menurut Soryosubrorto tugas
pokok dan beban kerja humas suatu organisasi/lembaga adalah:
1.
Memberikan informasi
dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang
membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar
diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya termasuk kemungkinan
dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak di luar organisasi.
2.
Membantu pemimpin yang
karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada
masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukan.
3.
Membantu pemimpin
mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan
disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan
demikian pemimpin selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang
terbaru.
4.
Membantu pemimpin dalam
mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan
pelayanan kepada masyarakat (publik service) sebagai akibat dan
komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan
untuk penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
Hadari Nawawi menyebutkan bahwa beban tugas humas adalah melakukan
publisitas tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak
luar secara luas. Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan
memberikan penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang
sebaik-baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang
emban organisasi tersebut, termasuk juga mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah,
sedang, akan dikerjakan berdasarkan beban kerjanya.
Menurut Ibnoe Syamsi
untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, humas yang efisien harus memperhatikan
asas-asas tertentu sebagai berikut:
1.
Obyektif dan resmi
Semua informasi atau pemberian yang disampaikan kepada masyarakat harus
merupakan suara resmi dari instasi/lembaga yang bersangkutan. Karena itu,
informasi dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang
dijalankan.
2.
Organisasi yang tertib
dan berdisiplin
Humas hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi/lembaga berjalan
secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar
organisasi yang efektif pula.
3.
Kontinuitas informasi
Humas harus berusaha
agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakukan secara berkala dan pada
waktu-waktu tertentu.
4.
Respon yang timbul di
kalangan masyarakat
Umpan balik dari
informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respon
masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik,
keluhan-keluhan, dan pernyataan-pernyataan. Semua respon itu harus disaring
agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan masyarakat.
Jadi dalam public relation terdapat sesuatu usaha untuk mewujudkan
suatu hubungan yang harmonis antara lembaga dengan publiknya sehingga akan
timbul opini publik yang menguntungkan bagi kehidupan lembaga tersebut.
1.5. Jenis-Jenis Kegiatan Humas pada Lembaga Pendidikan.
Kegiatan humas secara umum dapat dibedakan atas kegiatan humas eksternal
dan kegiatan humas internal. Demikian pula kegiatan humas pada lembaga
pendidikan terutama di sekolah.
1. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu dihubungkan dan ditunjukkan kepada publik atau
masyarakat di luar sekolah. Terdapat dua kegiatan yang dapat dilakukan, yakni
kegiatan tidak langsung dan kegiatan langsung atau tatap muka. Kegiatan tidak
langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan
media tertentu, misalnya melaui televisi, radio, media cetak, pameran dan
penerbitan majalah. Kegiatan langsung atau tatap muka adalah kegiatan yang
dilaksanakan secara langsung, misalnya rapat dengan komite sekolah, konsultasi
tokoh masyarakat, dan melayani kunjungan tamu. Kegiatan eksternal ini antara
lain :
a. Penyebaran informasi televisi
Penyampaian informasi melalui media televisi dapat dilaksanakan dengan
cara, antara lain:
·
Ceramah
·
Wawancara
·
Diskusi
·
Sandiwara
·
Kegaiatan kesenian
b. Penyebaran informasi melalui radio
Radio meruapakan media yang sangat penting karena siarannya mampu
menjangkau masyarakat luas. Oleh karena itu, sekolah dapat memanfaatkan radio
untuk kepentingan publisitas.
c. Penyebaran informasi melalui media cetak
Media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin dan sebagainya.dalam
hubungan dengan kegiatan humas, pers dikatakan sebagai penyebar informasi yang
berguna
d. Pelaksanaan pameran di sekolah
Pameran adalah sebuah arena atau ajang untuk mempertunjukkan hasil
pekerjaan dan perkembangan siswa serta kemajuan sekolah kepada warga sekolah
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Penerbitan majalah
Diterbitkannya majalah atau buletin sekolah agar semua karya dan kegiatan
sekolah dapat ditunjukkan kepada masyarakat umum di luar sekolah.
2.
Kegiatan humas internal
Sasaran dalam kegiatan humas internal adalah warga sekolah, yakni para
guru, tenaga administrasi (tata usaha), dan para siswa. Pada prinsipnya
kegiatan internal bertujuan untuk:
a.
Memberi penjelasan
tentang kebijakan penyelenggaraan dan perkembangan sekolah.
b.
Menampung saran dan
pendapat warga sekolah yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
sekolah.
c.
Memelihara hubungan
harmonis sehingga tercipta kerjasama antar warga sekolah.
1.6. Teknik Manajemen Humas dalam Lembaga Pendidikan
Humas dalam satuan pendidikan Islam dapat dilakukan dengan berbaga teknik
dan bentuk yang tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat di
sekililingnya. Dengan demikian untuk menghadapi berbagai ragam masyarakat
membutuhkan teknik tersendiri, agar proses humas berjalan secara efektif dan
efisien. Adapun teknik dalam humas dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Teknik humas dengan kata-kata (lisan dan tulisan)
2. Teknik humas dengan perbuatan
3. Teknik terpadu (kata-kata dan perbuatan)
Adapun untuk
mengkontruksikan antara teknik dengan bentuk humas secara operasioanalnya,
bahwa teknik kata-kata dapat dilakukan antara lain dengan kontak melalui surat,
brosur, buletin dan lain sebagainya. Sedangkan teknik perbuatan dapat dilakukan
melalui bakti sosial, karya wisata, pertunjukan, pameran dan lain sebagainya.
Dan teknik perpaduan antara keduanya dapat dilakukan melalui silaturahmi, iklan
di televisi dan sebagainya.
Untuk menerapkan teknik
humas harus didukung oleh prinsip-prinsip dalam Islam. Adapun prinsip-prinsip
humas di dalam pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
1. Saling berpesan dengan sabar dan kasih sayang
2. Menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar
3. Saling mempermudah urusan
4. Saling menggembirakan
5. Bersikap lemah lembut
6. Membantah dengan baik
7. Dengan bijkasana (Bil Hikmah)
8. Dengan tutur kata yang baik
9. Dengan alasan yang rasional atau berdebat dengan cara yang lebih baik
(mujadalah)
10. Dengan pemaaf dan memohonkan ampunan
11. Tidak memaksakan kehendak.
1.7. Pelaksanaan dan Program Kerja Humas dalam Pendidikan
Institusi
yang dijalankan bergerak dibidang penyelenggara pendidikan. Yang mana Profil
Institusinya adalah sebagai berikut :
VISI : Menjadikan Lembaga
Pendidikan yang Berkompeten, Berkualitas dan mampu Berdaya saing
MISI : 1) Menyelenggarakan
proses pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang bermartabat, berjiwa sosial,
berkompeten, berkualitas serta berdaya saing. 2) Melakukan pengembangan dan
penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni guna meningkatkan taraf
kehidupan.
TUJUAN : 1) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
mempunyai wawasan yang luas, Disiplin dan mempunyai etos kerja sehingga menjadi
tenaga professional yang tangguh. 2)Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi guna mendorong pembangunan nasional. 3) Mempunyai peranan aktif
dalam upaya menghilangkan berbagai bentuk kemiskinan melalui pengembangan
konsep pemecahan masalah dengan metode ilmiah.
Dari penjabaran Visi, Misi serta Tujuan Institusi diatas Humas
sebagai salah satu unit yang dibentuk Pimpinan Institusi berkomitmen mewujudkan
tercapainya tujuan Institusi dengan menerapkan berbagai Program Kerja dan
melakukan berbagai kegiatan yang searah dengan visi, misi, serta tujuan yang
telah diterapkan. Adapun Program Kerja yang tersusun adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan
Hubungan Baik dengan Karyawan dan Pelaku Pendidikan
2.
Melakukan
Publikasi Media Massa (Cetak, Elektronik, Online)
3.
Melakukan
Pelatihan Jurnalistik
4.
Melakukan
Dokumentasi seputar kegiatan internal institusi
5.
Mengelola
MediaKomunikasi Internal Institusi
6.
Menjalin
kerjasama dengan organisasi lain (Pelaku Media Massa, Institusi Lain, dll).
Dengan
Program Kerja yang demikian pasti terdapat kekurangan dan kelebihan
dalam pelaksanaannya yaitu :
Ø Kelebihannya :
·
Kriris internal
akan mudah terkafer dengan selalu menjalin hubungan yang baik kepada karyawan
dan pelaku pendidikan.
·
Mempermudah
Mendapatkan bibit-bibit berkualitas dalam peliputan media komunikasi internal
dengan adanya pelatihan yang dilakukan.
Ø Kekurangannya :
·
Susahnya proses
Pengontrolan yang dilakukan karena semuanya tertuju pada 1 sumber
·
Susahnya
menjalin Relasi dengan organisasi luar membuat institusi terkadang harus
bergerak sendiri.
·
Biaya produksi
media komunikasi yang relatif mahal membuat kerja publikasi media menjadi
terhalangi.
1.8.
Bentuk Hubungan
Masyarakat dengan Sekolah
1.
Hubungan sekolah dengan
orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan ini bis individual dan juga organisatoris.
Ø Secara individual:
1)
Orang tua datang ke
sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan masalah anaknya
2)
Secara sukarela orang
tua datang kesekolah menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan
sekolah
Ø Secara organisasi melalui BP3, oranisasi ini akan lebih efektif bila
sekolah mampu menggerakkan dan memanfaatkan potensi yang ada dikalangan orang
tua misalnya:
1)
Para dokter untuk duduk
pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan poliklinik sekolah
2)
Para tokoh pendidikan
dan anggota masyarakat lainya dalam upaya peningkatan mutu dan merebut tempat
pada sekolah yang lebih tinggi 9seksi peningkatan akademis) maupun untuk
ketrampilan dan kurikulum muatan lokal.
3)
Para insinyur untuk
memeberikan saran-saran dalam pembangunan sekolah.
4)
Para pejabat dalam
bidang keamanan untuk peningkatan keamanan sekolah seperti penyuluhan tentang
narkoba dan miras
5)
Para profesional,
pejabat dan pengusaha lainnya yang juga akan dengan sukarela membantu sekolah
demi kepentingan anak-anaknya.
6)
Para pemuka agama untuk
peningkatan imtaq (iman dan taqwa).
2.
Hubungan sekolah dengan
alumni
Dari para alumni, sekolah memeperoleh masukan tentng kekurangan sekolah
yang perlu dibenahi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan.
3.
Hubungan sekolah dengan
dunia usaha atau dunia kerja
Biasanya ini merupakan bidang garapan guru bimbingan dan konseling.
Pelaksanaannya:
1)
Mengundang tokoh yang
berhasil untuk datang ke sekolah.
2)
Mengirim para anak
didik ke dunia usaha atau dunia kerja.
4.
Hubungan dengan
instansi lain
1)
Hubungan dengan sekolah
lain, dapat juga dibina melalui MGMP, MKS, MGP, K3S, K3M (Kelompok Kerja Kepala
Madrasah)
2)
Hubungan dengan lembaga
atau badan-badan pemerintahan swasta, contohnya kerjasama dengan bank dalam
rangka penggalangan dana “gemar menabung” pelajar.
1.9. Hubungan SIM dengan humas dalam pendidikan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berasal dari gabungan kata sistem,
informasi dan manajemen. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari
setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya
terhadap fakta-fakta yang ada. Manajemen merupakan proses atau kegiatan
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sehingga SIM dapat diartikan sebagai kumpulan elemen data yang
sudah diproses dan digunakan untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan
tertentu.
Menurut Stoner , SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi
akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsinya secara efektif.
Pendapat lain diungkapkan oleh Mc.Lead Jr. Raymond,
bahwa Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai
kebutuhan yang serupa.
Jadi yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen
secara luas, berdasarkan teori-teori di atas adalah sebuah lembaga yang terdiri
dari beberapa orang yang bekerja secara bersamaan dan efektif dalam rangka
mencapai sasaran tertentu dengan berbasiskan komputer dan disediakan untuk
dimanfaatkan oleh pengguna informasi tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan masyarakat
adalah sebagaimana disebutkan oleh Glennand Denny Griswold dalam buku Manajemen
Pendidikan di Sekolah adalah fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur
instansi atau lembaga dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. Dalam buku yang sama disebutkan
oleh Ibnoe Syamsi menyadur pendapat Hooftman bahwa makna hubungan masyarakat
merupakan suatu upaya dalam mengembangkan opini masyarakat yang positif
terhadap sesuatu lembaga tertentu di mana publik harus diberi penerangan dengan
jelas yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut
kepentingan mereka, sehingga timbul pengertian selaras disertai adanya
pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu
yang harus diperhatikan dan dihargai.
Pendapat lain disampaikan oleh Bonar juga mengutip
pendapat Harlah dan Scott dalam buku Manajemen Pendidikan di Sekolah
bahwa Hubungan masyarakat merupakan usaha-usaha mencari keterangan tentang apa
yang disukai dan tidak disukai oleh masyarakat untuk dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan dalam melaksanakan kegiatan
organisasi pada masa selanjutnya.
Jadi, dengan memperhatikan berbagai teori dan pendapat
baik mengenai definisi Sistem Informasi Manajemen maupun penjelasan arti dan
tujuan hubungan masyarakat sebagai salah satu fungsi manajemen memberikan
gambaran kepada kita, bahwa ternyata hubungan antara keduanya sangat erat dan
saling terkait satu sama lain.
Sistem manajemen informasi bidang hubungan masyarakat
ini berproses pada posisinya sebagai perantara dan jembatan penghubung antara
pihak sekolah dan pihak masyarakat.Sebagaimana kita ketahui, bahwa yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kepercayaan anggota masyarakat terhadap
sekolah adalah informasi. Seakan-akan informasi menjadi satu badan dengan
lembaga pendidikan itu sendiri. Apa yang lahir dan terbaca dalam informasi, itulah
yang ada di dalam lembaga bersangkutan, sehingga baik dan buruk sebuah lembaga
bisa dipersepsikan melalui informasi ini, meskipun kadangkala membutuhkan
klarifikasi interaktif terlebih dahulu sebelum meyakini kebenaran informasi
tersebut.
Dalam kaitan dengan pencitraan, meskipun pencitraan
ini juga bisa menjerumuskan lembaga disebabkan informasi yang dipoles
sedemikian rupa sehingga menarik, tidak akan terlepas dari struktur manajemen
dan arah kerja di bidang hubungan masyarakat.
Tujuan diadakannya perencanaan konsep sistem manajemen
informasi bidang hubungan masyarakat yang baik ini adalah :
1. Untuk menciptakan suasana harmonis antara pihak
sekolah dengan wali murid dan komite sekolah.
2. Untuk memberikan informasi yang sesuai dengan
kenyataan dan independen kepada masyarakat luas
3. Untuk menarik garis kepercayaan masyarakat kepada
lembaga sekolah
4. Untuk meningkatkan pengawasan dan sikap kritik
membangun dari masyarakat terhadap kinerja pihak sekolah
5. Untuk memberikan pelayanan informasi yang maksimal kepada
masyarakat
6. Untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah
7. Untuk menyatukan persepsi antara pihak sekolah dan
wali murid serta komite sekolah
8. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses
belajar mengajar di kelas, terkait dengan adanya pengawasan orang tua sebagai
wali murid yang senantiasa memperhatikan kegiatan anak-anaknya di sekolah
9. Untuk menyampaikan umpan balik kepada masyarakat
tentang kebutuhan dan rencana strategis (renstra) lembaga pendidikan
10. Untuk menjadi dasar pengambilan keputusan pihak
lembaga sekolah berkaitan dengan pembiayaan pendidikan
Ketika
sebuah fungsi manajemen kurang dilaksanakan dan diabaikan oleh sebuah lembaga,
termasuk lembaga pendidikan, maka akibat yang diterimanya tidak ringan dan
kecil. Sebuah lembaga, dalam hal ini lembaga pendidikan bisa hancur dan tidak
lagi diminati oleh masyarakat karena kurangnya sosialisai dan berkomunikasi
dengan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi
lainnya.
Secara
lebih terinci, maka akibat dari fungsi manajemen hubungan masyarakat yang
terabaikan bagi sebuah lembaga pendidikan adalah memungkinkan untuk timbulnya
hal-hal sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap lembaga
pendidikan
2. Kurangnya ketertarikan untuk mengikuti program dan
kegiatan lembaga
3. Melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
pendidikan tersebut
4. Masyarakat akan meninggalkan lembaga pendidikan
tersebut secara berangsur-angsur
5. Ketiadaan acuan dan landasan untuk mengambil keputusan
dan kebijakan oleh lembaga pendidikan secara tepat dan prospektif
6. Penyusunan rencana strategis lembaga yang sifatnya
imajiner, tidak jelas dan berlebihan tanpa dasar perhitungan yang akurat.
7. Ketiadaan data lengkap yang mendukung akreditasi serta
supervisi akademik dalam memenuhi aspek profesionalitas pendidik disebabkan
hilangnya salah satu fungsi inti manajemen
8. Hilangnya mutu pendidikan sebab tidak adanya salah
satu fungsi manajemen lembaga pendidikan berupa hubungan dengan masyarakat,
terkait dengan penilaian hasil pembelajaran oleh masyarakat, sementara lembaga
pendidikan masih menggunakan metode tradisional yang sudah usang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di mulai dari pembenahan organisasi internal manajemen humas hingga kegiatan bersifat mambangun citra pendidikan, citra cermin, citra serba aneka lain sebagainya. Manajemen humas pendidikan membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi kedalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian atau kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di mulai dari pembenahan organisasi internal manajemen humas hingga kegiatan bersifat mambangun citra pendidikan, citra cermin, citra serba aneka lain sebagainya. Manajemen humas pendidikan membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi kedalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian atau kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
B.
Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempura. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun
sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Uchjana Effendy, Onong. 2006. Hubungan Masyarakat. Remaja
Rosdakarya:Bandung
Muhammad
rohman,sofan amri, 2012. manajemen
pendidikan, Pt prestasi pustkaraya: jakarta
Nasution,
Zulkarnain.2006. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. UMM Press:
Malang
luar biasa, terimakasih yaa....
BalasHapus