Sumber Belajar Intruksional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Setiap manusia memerlukan belajar
untuk mengembangkan pengetahuan, bakat dan minatnya. Dalam pengembangan
kemampuan tersebut, seseorang membutuhkan guru, bahan dan peralatan sebagai
penunjang proses pembelajarannya yang dikenal sebagai sumber belajar.
Teknologi instruksional adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian
Sumber Belajar Intruksional ?
2. Apa Tujuan Sumber Belajar
Intruksional ?
3. Apa Pengertian Sistem Pengembangan Intruksional ?
4. Apa Media Pembelajaran Intruksional ?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui pengertian sumber belajar intruksional.
2. Mengetahui tujuan sumbel belajar intruksional.
3. Mengetahui sistem pengembangan intuksional.
4. Mengetahuimedia pembelajaran intuksional.
makalah sumber belajar intruksional |
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Sumber Belajar Intruksional
Sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah
“Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi instruksional,
pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun
terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan
disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses
belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan,
orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.
Yang termasuk sumber belajar
adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia,
baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah,
dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset,
videocassette, dan lain-lain). Association Educational Communication and
Technology (AECT) menguraikan bahwa
sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.
Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar
mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan
sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja
direncanakan yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang
terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber
belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun
dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar.
Wallington (1970) dalam
bukunya Job in Intructional Media Study, menyatakan bahwa peran utama sumber
belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa.
Dengan demikian maka untuk mempermudah klasifikasi sumber belajar itu kita dapat
mengajukan pertanyaan seperti “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”.
Klasifikasi lain sumber
belajar sebagai berikut :
1. Pesan (message)
Informasi harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta
pengertian atau data. Contoh; bahan-bahan pelajaran, cerita rakyat, dongeng,
nasihat dan sebagainya.
2. Manusia (people)
Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya. Tidak termasuk yang
menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh; guru,
aktor, siswa, pembicara, pemain. Tidak termasuk tim teknisi, tim kurikulum.
3. Bahan (materials)
Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui pemakaian alat. Contoh; film, slide, tape, buku, gambar, dan
sebagainya.
4. Peralatan (device)
Sesuatu, bisa disebut media (hardware) yang menyalurkan pesan untuk
disajikan yang ada di dalam software. Contoh; TV, kamera, papan tulis, dan
sebagainya.
5. Teknik atau metode
(technique)
Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan,
situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh; ceramah, diskusi,
simulasi, belajar mandiri, dn sebagainya.
6. Lingkungan (setting)
Situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau ditransmisikan. Contoh;
ruangan kelas, studio, aula, dan sebagainya.
Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan
komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
2.2.Tujuan Sumber Belajar Intruksional
Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang
bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format
perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh
siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber belajar juga diartikan
sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung
informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku.
Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua macam, yaitu;
a. Learning Resources by design
(sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk keperluan
pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
b. Learning Resources by utilitarian
(sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan
belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang ada
disekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang
belajar. Sifatnya insidental/seketika. Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar
dan sebagainya.
Sumber belajar akan menjadi
bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir
melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar,
benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang
tidak ada artinya apa-apa.
Tempat,
benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber
belajar yang bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi
melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat atau lingkungan alam
sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau
buku yang tidak bermakna apa-apa.
2.3.Pengertian Sistem Pengembangan Intruksional
Teknologi
instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi manusia,
prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisa masalah serta merancang,
melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi
dimana belajar itu bertujuan dan terkontrol (AECT, 1977).
Komponen
sistem instruksional terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
lingkungan. Tiap unsur tersebut merupakan sumber belajar bagi siswa. Komponen
sistem instruksional atau sumber belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Komponen sistem instruksional tersebut sudah dirancang sedemikian
rupa oleh fungsi pengembangan instruksional sesuai dengan fungsinya dalam
merancang, melaksanakan dan menilai. Unsur-unsur fungsi pengembangan
instruksional tersebut adalah riset, teori, desain, produksi, evaluasi,
seleksi, logistik, pemanfaatan dan penyebaran.
Fungsi
pengembangan instruksional sebelumnya telah diarahkan dan dikoordinasikan oleh
fungsi pengelolaan instruksional yang terdiri dari pengelolaan organisasi dan
pengelolaan personalia. Fungsi pengelolaan instruksional bertujuan mengawasi
salah satu atau lebih fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk
menjamin pengoperasian yang efektif.
Fungsi
ini menolong Jurusan atau Departemen dan Staf tenaga pengajar secara individual
di dalam membuat desain dan pemilihan options untuk meningkatkan efektifitas
dan efesiensi proses belajar dan mengajar, hal ini meliputi :
a. Perencanaan kurikulum;
b. Identifikasi pilihan program instruksional;
c. Seleksi peralatan dan bahan;
d. Perkiraan biaya;
e. Penataran tentang pengembangan sistem instruksional
bagi staf pengajar;
f. Perencanaan program;
g. Prosedur evaluasi;
h. Revisi program.
2.4.Media Pembelajaran Intruksional
Perkembangan media pembelajaran mengikuti perkembangan
teknologi pendidikan. Berkembangnya paradigma atau kerangka berpikir dalam
teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran. Berikut
uraian beberapa paradigma tersebut.
a. Dalam paradigma
pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai
oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya.
b. Dalam paradigma kedua,
media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta
berpegang kepada kaidah komunikasi.
c. dalam paradigma
ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan
karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen-komponen lain dalam
proses pembelajaran.
d. Dalam paradigma
keempat, media pembelajaran lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang
dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimannfaatkan untuk
keperluan belajar (Susilana & Riyana, 2009).
Kita sekarang berada dalam suatu era
teknologi informasi yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin
banyak dan bervariasi. Tersebarnya informasi yang semakin meluas dan seketika
serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat telah
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Dengan demikian, media dalam kegiatan
pembelajaran, tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu guru, melainkan sebagai
pembawa informasi atau pesan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Secara umum peranan media instruksional dalam
pencapaian tujuan pembelajaran antara lain :
a. memperjelas pesan
agar tidak terlalu verbalistis
b. membatasi
keterbatasan ruang,waktu tenaga dan daya indera
c. menimbulkan gairah
belajar ,interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar
d. memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual ,auditori dan
kinestetiknya
e. memberi rangsangan
yang sama ,mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut
Kemp and Dayton,1985.peranan media instruksianal dalam pemelajaran antara lain
:
a. penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih tersandar
b. pembelajaran dapat
lebih menarik
c. pembelajaran lebih
interaktif dengan menerapkan teori belajar
d. waktu pelaksanaan
pembelajaran dapat diperpendek
e. kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
g. proses pembelajaran
dapat brlangsung kapanpun dan dimanapundiperlukan
h. sikap positif siswa
terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
i. peran guru berubah
kearah yang positif
Implementasi (Penggunaan) Sistem Instruksional
Penggunaan sistem instruksional dalam pembelajaran
didalam kelas dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahap.
a. Tahap awal
Tahap pembelajaran awal ini adalah langkah pertama sebelum materi
pembelajaran berlangsung, yaitu memberikan pencerahan terhadap pola piker siswa
tentang apa yang ingin diajarkan, diberikan bayangan sebelum memasuki tahap
yang serius, tahap awal ini memiliki banyak teori dan metode yang bisa digunakan
diantaranya adalah mengatur tatanan kelas yang nyaman dan epektif seperti group
resume (resume kelompok) prosedurnya dibentuk seperti :
1.
Bagilah peserta kedalam
beberapa kelompok, terdiri dari 3 sampai 6 anggota.
- Beritahukan kepada mereka bahwa kelas memiliki kesatuan bakat dan pengalaman yang sangat hebat.
- Memberikan motivasi kepada setiap kelompok agar aktif dan bervariasi dalam menela’ah materi.
Inti
Pada tahapan ini
pengajar menguraikan materi yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan metode
dan teknik yang nyaman dan mudah dimengerti oleh siswa sehingga siswa tidak
mudah jenuh dan tidak cepat merasa bosan seperti yang ada dalam bukunya Mel
Silberman yang menawarkan metode aktif dan variable salah satunya adalah
Listening Team (tim pendengar)
- Buatlah kelas menjadi empat kelompok
- Masimg-masing kelompok diberi tugas, kelompok pertama sebagai penanya, kelompok kedua sebagai orang yang setuju, kelompok yang ketiga sebagai orang yang tidak setuju, sedangkan yang terakhir sebagai pemberi contoh.
- Sampaikan pelajaran yang didasarkan dengan pelajaran
- Suruhlah tiap-tiap tim untuk bertanya, sepakat dan sebagainya.
c. Tahap Akhir
Setelah materi
diberikan kepada siswa dan waktu telah hamper habis untuk pembelajaran maka
tahapan yang paling akhir ialah bagaimana siswa belajar agar tidak lupa
tentunya dengan berbagai strategi yang bisa digunakan salah satunya adalah
Reviewing Strategies (meninjau ulang).
Salah satu cara paling
meyakinkan untuk menjadikan belajar tepat adalah menyertakan waktu untuk meninjau
apa yang telah dipelajari. Materi yang telah ditinjau (review) oleh peserta
didik mungkin disimpan lima kali lebih banyak dari materi yang tidak ditinjau.
Hal itu karena peninjauan memudahkan peserta didik untuk mempertimbangkan
informasi dan menemukan cara-cara untuk menyimpannya dalam otaknya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Yang termasuk sumber belajar
adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia,
baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah,
dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset,
videocassette, dan lain-lain). Association Educational Communication and
Technology (AECT) menguraikan bahwa
sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.
Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar
mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan
sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja
direncanakan yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang
terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber
belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun
dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar.
B. Saran
Saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu
kritik dan saran yang sangat membangun sangat kami perlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Rohani. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Terimakasih...sangat bermanfaat
BalasHapus